Studi ini mensurvei lebih dari 2000 perusahaan.
Tanyakan kepada semua orang tentang AI, dan kemungkinan besar Microsoft akan menjadi salah satu nama yang disebutkan dalam percakapan ini. Dan untuk alasan yang bagus: Microsoft telah menjadi yang terdepan dalam AI sejak konsep tersebut mendapatkan popularitas.
Di antara banyak produk AI-nya, termasuk Copilot di Windows dan Microsoft 365, raksasa teknologi yang berbasis di Redmond ini mengatakan AI menghasilkan hampir 4X lipat anggaran yang diinvestasikan di dalamnya.
Menurut sebuah studi baru mengenai dampak AI di perusahaan, Microsoft mengatakan AI adalah peluang yang harus dimanfaatkan oleh setiap perusahaan.
Raksasa teknologi yang berbasis di Redmond ini menugaskan penelitian ini melalui IDC, dan organisasi tersebut mensurvei lebih dari 2.000 pemimpin bisnis dan pengambil keputusan dari seluruh dunia.
Hasilnya sangat mengesankan, dan sekali lagi ini menunjukkan bahwa AI juga dapat membuat perubahan di dunia usaha.
Awal tahun ini, Microsoft menugaskan
studi lain, yang menunjukkan bahwa startup dan perusahaan kecil dapat memperoleh manfaat besar dari investasi AI. Namun penelitian ini mengemukakan data pragmatis, yang mungkin mengejutkan beberapa orang yang skeptis.Haruskah perusahaan melakukan investasi AI? Pastinya, kata studi baru tersebut
Studi baru menunjukkan bahwa AI dapat menjadi aset yang berharga dan bahkan menguntungkan bagi perusahaan dalam waktu kurang dari 2 tahun. Yang lebih menarik lagi adalah AI menghasilkan hampir 4 kali lipat anggaran yang dikeluarkan untuk berinvestasi di dalamnya.
Berikut adalah temuan utama dari studi baru ini:
- 71% responden mengatakan perusahaan mereka sudah menggunakan AI
- 92% penerapan AI memerlukan waktu 12 bulan atau kurang
- Banyak organisasi menyadari laba atas investasi AI mereka dalam waktu 14 bulan
- Untuk setiap $1 yang diinvestasikan perusahaan pada AI, perusahaan tersebut menghasilkan keuntungan rata-rata sebesar $3,5X
- 52% melaporkan bahwa kurangnya pekerja terampil adalah hambatan terbesar mereka dalam menerapkan dan menskalakan AI
Bisakah AI menggantikan manusia sebagai tenaga kerja utama di masa depan? Namun hal ini masih belum pasti, IDC mengatakan bahwa AI generatif akan menambah hampir $10 triliun PDB global selama 10 tahun ke depan.
Kembali ke masa sekarang, IDC juga mengatakan bahwa jika 71% perusahaan yang disurvei sudah menggunakan AI, maka 22% sisanya berencana menerapkan AI dalam 12 bulan ke depan. Seperti yang Anda lihat, adopsi AI baru saja dimulai.
Anda dapat membaca lebih lanjut tentang penelitian ini Di Sini.
Apa pendapat Anda tentang hal itu?